1. Asam
Senyawa asam
merupakan salah satu kelompok elektrolit yang banyak berperan dalam reaksi
kimia. Suatu asam dapat berupa zat padat, cair atau gas. Ada asam yang
berbahaya karena bersifat racun, tetapi ada pula asam yang sangat diperlukan
tubuh kita. Senyawa asam banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Buah-buahan memiliki rasa asam berkat adanya senyawa asam yang dikandungnya.
Jeruk mengandung asam sitrat, sedangkan anggur mengandung asam tartrat.
2. Basa
Seperti halnya asam, kelompok zat
yang disebut basa merupakan elektrolit yang tidak kalah pentingnya. Beberapa
basa dapat dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Cairan pengapur tembok yang
disebut air kapur adalah larutan kalsium hidroksida. Para penderita
penyakit maag selalu meminumobat yang berupa larutan magnesium hidroksida
atau aluminium hidroksida.
3. Sifat Asam dan Basa
Senyawa asam bersifat korosif,
artinya dapat merusak logam dan marmer. Sebagian besar logam dapat bereaksi
dengan asam untuk menghasilkan gas H2 dan marmer dapat bereaksi
dengan asam menghasilkan gas CO2.
Senyawa basa bersifat kaustik,
artinya dapat merusak kulit kita. Jika kita mencelupkan jari tangan ke dalam
larutan NaOH encer, jari tangan kita akan terasa licin. Hal ini disebabkan oleh
terbentuknya sabun sebagai hasil reaksi NaOH dengan lemak pada kulit kita.
Asam memiliki rasa asam, sedangkan
basa memiliki rasa pahit. Akan tetapi, sangat tidak bijaksana jika mengenali
asam dan basa dengan mencicipinya, sebab mungkin saja zat itu beracun atau
berbahaya. Untunglah bahwa asam dan basa mempunyai sifat dapat mengubah warna
dari zat warna yang dikandung tumbuh-tumbuhan, sehingga zat warna tersebut
dapat digunakan untuk mengidentifikasi asam dan basa. Para ahli kimia sudah
sejak lama menggunakan zat warna bernama lakmus, yang umum digunakan untuk
menguji keasaman dan kebasaan. Perubahan warnanya sangat jelas terlihat. Lakmus
akan berwarna merah dalam larutan asam dan berwarna biru dalam larutan basa.
Hasil pengujiannya seperti tabel berikut :
Jenis Kertas Lakmus
|
Dalam larutan yang bersifat
|
||
Asam
|
Basa
|
Netral
|
|
Lakmus biru
|
merah
|
biru
|
biru
|
Lakmus merah
|
merah
|
biru
|
merah
|
Sifat-sifat larutan asam, basa dan netral adalah sebagai
berkut :
No
|
Larutan Asam
|
Larutan Basa
|
Netral
|
1
|
Rasanya masam
|
Rasanya pahit
|
Rasa bervariasi
|
2
|
Lakmus biru menjadi merah
|
Lakmus merah menjadi biru
|
Tidak mengubah lakmus
|
3
|
Bersifat korosif
|
Bersifat kaustik
|
Tidak bersifat korosif
|
4
|
Terdiri dari ion H+ dan ion OH- sisa asam
|
Terdiri dari ion OH- dan ion positif logam
|
Terdiri dari ion H+ dan ion OH-
|
5
|
[H+] > [OH-]
|
[H+] < [OH-]
|
[H+] = [OH-]
|
Selain kertas lakmus, indikator yang
dapat digunakan untuk menguji asam dan basa dapat dibuat dari tumbuh-tumbuhan,
misalnya bunga mawar, bunga sepatu, bugenvil, atau kunyit. Bahan tersebut dapat
digunakan sebagai indikator karena memberikan warna yang berbeda pada asam dan
basa. Sedangkan di laboratorium, indikator yang digunakan dalam pengujian
asam-basa adalah sebagai berikut :
Indikator
|
Warna dalam
|
||
Asam
|
Basa
|
Netral
|
|
Fenolftalein
|
Tidak berwarna
|
merah
|
Tidak berwarna
|
Metil jingga
|
merah
|
kuning
|
kuning
|
Bromtimol biru
|
Kuning
|
biru
|
kuning
|
Metil merah
|
merah
|
kuning
|
kuning
|
No comments:
Post a Comment