Thursday, August 16, 2012

hasil kali kelarutan atau ksp


Larutan
Kelarutan menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam jumlah tertentu larutan atau pelarut. Kelarutan disimbolkan “s”. Kelarutan suatu zat bisa juga dinyatakan sebagai massa dalam gram yang dapat melarut dalam 100 gram pelarut membentuk larutan jenuh pada suhu tertentu atau mol per liter larutan. Jenis larutan ada 3 yaitu larutan tak jenuh, larutan jenuh, dan larutan lewat jenuh. Larutan tak jenuh artinya penambahan zat terlarut masih dapat dilakukan ke dalam larutan dan tidak akan berdampak bagi larutan. Larutan jenuh atau tepat jenuh artinya larutan mengandung batas maksimum jumlah zat terlarut. Larutan lewat jenuh artinya larutan mengandung jumlah zat terlarut di atas kemampuan pelarut. Faktor yang mempengaruhi kelarutan antara lain suhu, pengaruh tekanan terhadap kelarutan gas. Proses yang terjadi selama pelarutan adalah adanya interaksi antara zat terlarut dengan pelarut. Misalnya melarutkan NaCl.
            Senyawa ion yang terlarut dalam air akan terurai menjadi ion positif dan ion negatif. Jika dalam larutan jenuh ditambahkan kristal senyawa ion, maka kristal tersebut tidak akan melarut tetapi mengendap. Berarti kristal tidak mengalami ionisasi. Bagaimana jika dalam sistem tersebut ditambahkan air, apa yang terjadi? Kristal akan larut dan terionisasi. Jika larutan kristal dipanaskan kembali, maka akan terbentuk endapan kristal. Sehingga dapat dikatakan dalam sistem tersebut terjadi kesetimbangan. Perhatikan persamaan reaksi kesetimbangan AgCl berikut.
AgCl(s) ↔Ag+(aq) + Cl-(aq)
Tetapan kesetimbangannya dapat dituliskan sebagai berikut.


Apabila pada keadaan kesetimbangan heterogen terdapat larutan dan padatan, maka hanya molaritas ion-ion saja yang diperhitungkan dalam menentukan harga tetapan kesetimbangan. Hal itu disebabkan molaritas padatan di dalam larutan jenuh selalu sama. Tetapan kesetimbangan yang berlaku disebut tetapan hasil kali kelarutan dan disimbolkan Ksp. Jadi, persamaan tetapan kesetimbangan di atas dapat dituliskan sebagai berikut.


Jika pada larutan jenuh senyawa ion AmBn ditambahkan air, maka senyawa ion AmBn akan terionisasi dan terjadi reaksi kesetimbangan. Persamaan reaksi kesetimbangan secara umum dapat dituliskan sebagai berikut.

AmBn(s)↔ mA+n(aq) + nB-m(aq)

Harga tetapan hasil kali kelarutannya dapat dirumuskan sebagai berikut.

dengan m,n = koefisien reaksi
Ksp = tetapan hasil kelarutan
[A+n]= molaritas ion A+n ...................(M)
[B-m] = molaritas ion B-m ....................(M)
LARUTAN
KESETIMBANGAN LARUTAN
NILAI KSP
Aluminium
Hidroksida
Al(OH) (s) ↔ Al3+(aq) + 3OH(aq)
1,3 × 10–33
Barium karbonat
BaCO3(s) ↔ Ba2+(aq) + CO32–(aq)
5,1 × 10–9
Barium sulfat
BaSO4(s) ↔ Ba2+(aq) + SO42–(aq)
1,1 × 10–10
Kalsium karbonat
CaCO3(s) ↔ Ca2+(aq) + CO32–(aq)
2,8 × 10–9
Kalsium flourida
CaF2(s) ↔ Ca2+(aq) + 2F(aq)
5,3 × 10–9
Kalsium sulfat
CaSO4(s) ↔ Ca2+(aq) + SO42–(aq)
9,1 × 10–6
Kromium (III)
hidroksida
Cr(OH)3(s) ↔ Cr3+(aq) + 3OH(aq)
6,3 × 10–31
Timbal (II) klorida
PbCl2(s) ↔ Pb2+(aq) + 2Cl(aq)
1,6 × 10–5
Magnesium
karbonat
MgCO3(s) ↔ Mg2+(aq) + CO32-(aq)
3,5 × 10–8
Magnesium
hidroksida
Mg(OH)2(s) ↔ Mg2+(aq) + 2OH(aq)
1,8 × 10–11
Perakbromida
AgBr(s) ↔Ag+(aq) + Br-(aq)
5,0 × 10-13

No comments:

Post a Comment